Sabtu, November 01, 2008

.perempuan kedua.

Bandung, 01 November 2008

-perempuan kedua-


Membaca judul sebuah kumpulan cerpen ketika saia sedang berpusing-pusing mencari buku hukum -padahal saia kuliah manajemen. Judul buku itu membuat saia tersihir, diam sejenak.

"Perempuan Kedua"

Hmm, perempuan. Mengapa tidak disebut wanita? Wanita adalah bentuk ameliorasi dari perempuan, pemaknaan yang lebih tinggi. Karena dalam judul kumpulan cerpen itu, yang dimaksud perempuan kedua tak lain dan tak bukan adalah orang ketiga.

Dan, saia juga tidak tahu. Mengapa saia begitu. Begitu. Begitu. Lebih tertarik dengan cerita2 seperti itu dibanding novel2 teenlit yang rasa2nya, bahasanya lebih gamblang, mudah dicerna. -Ah, tapi saia tak suka.

Mungkin karena realitas hidup yang diangkat cerita-cerita seperti itu menjadi tren di Indonesia saat ini. Yah, mungkin. (jujur, saia langsung keingetan wawancara sebuah infotaiment sama Teh Ninih yg keliatan banget menahan hati pas diwawancara).

Belum lagi belakangan ini, sedang gembar-gembornya kisah seorang kyai nyentrik yg menikahi anak di bawah umur. (Sebenarnya, siapa yg menyebarkan beritanya sampe bisa seheboh itu ya? Saingan bisnisnya kah? atau orang iseng?) Sebenarnya, dalam kasus kyai nyentrik itu sih, bukan bulat2 salah sang Kyai. Lah, iya... bagaimana pertanggungjawaban kedua orang tua si gadis 12 tahun itu? Seenaknya saja melempar tanggung jawab merawat anaknya kepada orang lain.

-back to topic-

Perempuan kedua. Tanpa bermaksud merendahkan. Saia hanya ingin membahas buku kumcer yang saia beli ini. Karena menurut saia, buku ini realitas banget. Dan gak hanya melulu ttg cinta plus perselingkuhan. Buku ini tentang perempuan. Meskipun lumayan banyak kisah2 tentang poligami dan perselingkuhan.

Cerita terbaik menurut saia adalah :

(ttg poligami)

1. Perempuan Kedua. Singkatnya, cerita ini adalah kisah ttg seorang lelaki -suami dan seorang ayah- yg meminta izin untuk menikah lagi. Dan naasnya, alih2 mendapatkan istri baru, janda yg anak satu yg dilamarnya malah menikah duluan. Kemudian, istrinya meminta surat cerai karena akan menikah dengan tetangga sebelah rumah. Poor him !
-- Pelajarannya : pernah baca fabel tentang anjing yg berkaca? Diceritakan anjing itu mendapati pantulan bayangan dirinya di sungai sedang membawa sepotong daging. Anjing itu berpikir jika ada anjing lain di sana, jadi dia menyalak keras kepada pantulan dirinya di sungai dgn harapan bisa memiliki lebih banyak daging. Tapi, malah anjing itu kehilangan daging yg dimilikinya.

2. Fragmen Musim Gugur. Kisah ini ttg seorang ayah yg memilih berpoligami karena dia tidak punya anak lelaki dari istri pertamanya. Sayangnya, dari istri keduanya si ayah tidak memiliki anak. Jadilah, dia menikah lagi dengan janda beranak satu -anaknya lelaki. Yang notabene, anak lelaki itu adalah kekasih anak dari istri pertamanya.

Yang dibahas di cerita ini bukan hanya perasaan si anak perempuan. Tapi juga perasaan ibunya -istri pertama- yang herus rela dimadu hanya karena tidak bisa memberikan anak lelaki. Akhir kisah, si anak perempuan itu menemui ayahnya yang tengah sekarat. Sekaligus bertemu cinta pertamanya yang telah menjadi saudara tirinya.

Kemudian, lelaki cinta pertamanya itu melamarnya-diperbolehkan karena mereka tak ada hubungan darah-. Sayangnya, lelaki itu sudah punya istri. Karena dia merasa terlalu lama menunggu. Dia meminta si perempuan menjadi istri keduanya. Untungnya, perempuan itu menolak. =)
(ah, memang buah jatuh tak jauh dari pohonnya. :p)

*Apa bedanya anak lelaki dan perempuan? Apa hanya alasan saja? Tidak punya anak lelaki, minta anak lelaki. Tidak punya anak perempuan, ingin anak perempuan. -padahal, menurut pelajaran Biologi yg saia terima ttg sistem reproduksi manusia yg mempengaruhi lelaki atau perempuan anak yg akan dilahirkan itu adalah kromosom lelaki. Jadi, sekarang... kalau ada lelaki yg protes, "Tak punya anak perempuan/lelaki" bilang saja, "Itu kan kromosommu, genmu, dll." Kalau perlu, cari penjelasan ilmiahnya. Suruh sekalian dia yang hamil, melahirkan. Huh, banyak maunya. (wew, tiba2 esmosi. inget sama temen saia dulu yg mengalami nasib kaya gitu. kasian)

3. Celana Dalam. Sebenarnya, kisah yg ini diselingi humor2 lucu, tapi tetep kena.

selain itu, cerita tentang perselingkuhan :

4. Sepotong Wajah. (cerita ttg perselingkuhan seorang perempuan)

5. Layli. (cerita ttg perempuan yg diselingkuhi saat dia setengah mati menguliahkan suaminya)

cerita ttg perempuan :

6, Awan Menangkap Rembulan. cerita ttg kekuatan wanita yang sanggup menjadi tulang punggung, topangan hidup keluarga meskipun tidak berakhir manis.

selain itu, masih ada 7 cerita lagi. semuanya bagus2 =)


------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


3 cerpen tentang poligami yang dituliskan di sini sepertinya sengaja dituliskan untuk menyuarakan hati perempuan. Karena, dalam sekapur sirih nya, penulis menulis :

"Seluruh cerpen berkisah tentang SEGALA SUDUT PEREMPUAN. Perempuan bisa tangguh. Bisa pula rapuh. Bisa saja setia. Bisa pula membagi cinta dengan cara menjadi perempuan kedua."

karena saia hanya ingin membahas bagian poligami saja -bukan berarti saia tidak mendukung. silakan saja jika ada wanita yg bersedia dipoligami, saia tak melarang. asal jangan saia. saia sih, pihak netral-

cuma, yang saia baca dari 3 cerpen ttg poligami ini adalah perasaan paling dalam wanita yang tentu saja tidak rela dipoligami. kenapa? kalau Anda yg membaca adalah lelaki, bersediakah Anda dipoliandri? hmm.

intinya sih, serela apapun wanita yang dipoligami, jauuuuuh di dalam lubuk hatinya ada secuil (yah, biarpun secuil) ada perasaan perih juga -ah, apalagi seperti seorang saia yg tak pernah berbagi apapun, sedikitpun milik pribadi saia. memang mereka tak bilang. karena wanita itu makhluk paling kuat -lebih dari lelaki. sekaligus paling rapuh.

yah, sah2 saja jika ada yg mau poligami. tokh, diperbolehkan bukan asal bisa bersikap adil? -padahal manusia tak pernah bisa bersikap seadil2nya krn timbangan rasa dan ukuran yg berbeda untuk keadilan itu. tapi, adakah yg tahu, kalau Rasulullah yg berpoligami sekalipun (kalau Rasul sih dengan alasan jelas dan tentu dapat dimengerti, yg gatau baca Al-Quran atau hadis2 saja deh)
tidak setuju ketika anaknya akan dipoligami. Tanya kenapa? (ada baiknya nanti saia posting hadis atau ayatnya di sini, habis saia bukan ahli agama jd tak hapal).

Mmm, bukan karena saia PEREMPUAN saia menolak poligami (eh, saia pihak netral loh! kan asal jangan saia =D ). tapi, karena saia juga perempuan, saia tidak ingin menjadi menyakiti hati sesama perempuan dengan menjadi orang ketiga. saia pernah disakiti karena orang ketiga (cailah. apaan juga, zaman kapan taun juga). jadi, paling tidak saia tidak ingin perempuan lain merasa seperti yg pernah saia rasa.

Ohyah, untuk pembelaan terhadap kaum lelaki tentang poligami. Saia menyetujui poligami, mendukung sepenuh hati, jika kasusnya seperti seorang kakek yg punya 96 istri (rekor di Indonesia sampe poligami sebanyak itu loh!). Kenapa? Karena si kakek (dulunya bukan kakek2 lah!) menikahi wanita2 perawan tua yang miskin, tuna rungu entah tuna wicara. Intinya, menikahi istri2nya itu bukan karena fisik (krn perawan tua tak mungkin berumur 17-20tahunan), dan yah yg seperti itulah yg mungkin bisa saia setujui. (sekali lagi, saia tetep ogah dipoligami. sori-sori. hahaha)

Yah, itu sih hanya sedikit (eh, banyak kali yah) dari saia. saia cuma ingin menyuarakan hati wanita2 yang terluka tp dipendam saja. Tulisan ini BUKAN HANYA UNTUK LELAKI. Karena, yah tak sepenuhnya salah lelaki kan? (saia adil koq, meskipun saia perempuan). tapi, juga UNTUK PEREMPUAN-PEREMPUAN KEDUA tanpa mengurangi sedikit rasa hormat pun. (ehm, paling tidak untuk wanita yg sejenis M**L**A, teman saia yg doyan ngerebut pacar orang lain pas SMA. *nyengir*)

nb : Bu, kalo lo sempet baca lo ga berhak marah. ato lo bakal di demo semua cewek yg pernah merasa lo rugikan. dan gue bakal ada untuk ngebela sobat2 gue sekaligus diri sendiri.ahahaha.


THANX ALL,
GUD NITE.
*doa kan saia agar tak akan pernah menjadi perempuan kedua.

3 komentar:

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Efek Rumah Kaca - Kamar Gelap

Labels