Selasa, Oktober 28, 2008

Hari Ini (hujan) *mimpi yg baru saya sadari*

Bandung, Hari Sumpah Pemuda jam sebelas malam kurang dua puluh menit.


Hari ini hujan. Tapi, hujan kali ini tak membawa kenangan. Hujan kali ini membawa harapan, lukisan tentang hari-hari ke depan. Mereka bilang, saya harus menetapkan langkah. Menjaganya agar tak jadi goyah. Meskipun jalan ke sana tak mudah. Namun, saya tahu, saya mampu mencapainya dengan jerih payah.

Hari ini saya mendapat banyak inspirasi. Hari ini saya menemukan kembali mimpi. Saya ingin berjanji (dan tentu harus saya tepati). Saya ingin meraih apa yang saya ingini. Benar-benar saya ingini, bukan sekedar mood hari ini. Meski mungkin untuk itu, saya harus melepas beberapa mimpi yang lain. Saya harus mengurangi waktu bermain. Saya harus meninggalkan kesukaan. Saya harus menetapkan impian.

Hari ini, saya sudah banyak belajar. Kalau mimpi memang harus dikejar. Jika mimpi mesti dicapai dengan kerja keras. Bukan sekedar duduk malas. Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukan dunia. Berlarilah tanpa lelah, sampai engkau meraihnya... Dan saya ingin meraih mimpi. Membuatnya menjadi nyata kali ini. Saya menolak berhenti. Meski seribu orang menghalangi. (bukankah Om Valen mengajarkan untuk jangan berhenti. meski dunia menyuruhmu berhenti ?). Saya hanya akan mengambil jeda. Jika Tuhan yang menyuruhnya.

Hari ini, saya memutuskan berhenti. Berhenti untuk hasrat hati agar bisa meraih mimpi. Yah, mimpi yang bahkan masih mengawang. Tapi, saya tak ingin terus terbang. Biar, saya memilih menjadi putih kali ini. Seperti halnya saya menjadi abu-abu suatu hari dan hitam di lain kali. Saya memilih jalan ke sana. Satu jalan yang tadinya tersamar karena keraguan saya.

Dan hujan turun lagi. Membuat saya semakin memantapkan hati. Meneruskan maju untuk cita-cita. Meski untuk itu saya harus mengorbankan yang ada. Tak apa. Tak seberapa. Cita memang butuh pengorbanan 'kan? (bukan saja tentang cinta yang melulu harus berkorban)

Hujan mulai menggerimis dan akan berhenti. Berhenti seperti waktu yang dilalui. Saya berharap, akan ada pelangi yang mewarnai langit pagi. Seperti ketika saya menuliskan cita pada kertas hidup hari ini. Tintanya berwarna biru sekali. (biru itu, warna kesukaan saya. dan saya mencintai biru seperti mencintai cita-cita).

Kepada Tuhan, di langit malam ketika hujan. Bantu saya melalui semua rintangan. Bantu saya kembali menjadi tiara. Bukan tyara. Bantu saya kembali pada kenyataan. Bantu saya meraih impian. Bantu saya yang mungkin tak sanggup melepaskan apa-apa yang ingin saya miliki. Apa-apa yang bukan untuk saya lagi.***

Bandung, 28 Oktober 2008 11.12PM


*selamat malam. semoga semua mimpi tentang kebaikan akan diberi jalan mudah olehNya. =)
Jumat, Oktober 10, 2008

di Balik Jendela

Tadi malam, saya mengintip lewat jendela. Mendapati bulan yang tinggal separuh sedang terjaga. Melihatnya menatap langit yg telah dimilikinya dengan senyuman bahagia.

Di balik jendela, saya meringis. Hati saya miris dan saya ingin menangis. Tapi lalu, saya memilih mengingkari hati (lagi). Ikut tersenyum meski kelu tak mau pergi.

Jendela lalu menutup tirainya. Bertanya tentang bagaimana hati saya.
"Sakit. Pahit." saya menjawab terbata. Dia hanya tersenyum menanggapinya.

"Aku pun dulu begitu."
Lalu dia bercerita, tentang luka yang tak terhapus waktu. Saya terdiam dan ikut pilu.
"Tak perlu begitu", dia berkata.
"Karena tak semua hal yang kita inginkan akan menjadi kenyataan." tutupnya.***

*untuk JENDELA
**untuk bulan jika kau juga baca.


_di balik jendela. bandung, 25/sept/08 @ 08.10 (judul terinspirasi dari "Cinta Brontosaurus-Dikung)_

Rabu, Oktober 08, 2008

skak mat.

damn!
skakmat ama hati gue sendiri.
.
gue adalah manusia yg gapernah kapok maenin hati sendiri. BEGO!
.
sadar dong, lo nyakitin seorang cewek yg cuma diem aja di dalem sana! (damn, gue kepribadian ganda)
.
dan kayaknya, gue bakal main hati lagi. sial.
kalo gue cowok, pasti jadi saingan eR.. haha(apa coba?)
-sesama playboy dilarang saling tikam- weleh2.
.
.
*buat yg baca..
maavin gue lagi stress banget!
pra UTS. banyak tugas. insomnia. gangguan lambung. parah.
Diposting oleh tyara di 22.42.00 | 2 komentar  
Label:

just wanna say

that i'm pity u. so much that i can.
.
nemu message lama. kt dia gue si gadis bulbo. kata dia, jangan nangis lagi. kata dia..dia bilang banyak hal.
.
gue sayang ma lo. gue sayang ma kalian. tolong, jangan terlalu banyak berpikir ketika merasakan.
.
Diposting oleh tyara di 22.37.00 | 2 komentar  
Label:

BDB (bukan diary biasa) -part 1

-tentang mereka yg pernah mampir dalam hidup saia-

Bandung, 8 Oktober 2008 (lagi2 saia rindu masa lalu).

dulu, waktu saia masih muda.. masih masa-masa 'Aqua Age'.. saia pernah ngerasain yg namanya cinta monyet (macem monyet cinta2an kali yah, makanya dibilang gitu?)

lucu banget (dan keliatan tololnya,haha) pas saia inget2 masa Aqua Age saia. tiba-tiba saia yg suka ga masuk sekolah (paling ngga sebulan sekali bolos sehari =D) jadi rajin ke sekolah. tiba-tiba saia yg ratunya telat mendadak dateng pagi2 melulu (tp, kadang2 telat juga). tiba-tiba saia yg dandanannya berantakan abis -krn gaulnya ama cowok melulu, waktu itu- jadi rada rapi, rada feminin, dan wangi.

milih tempat duduk dalam kelas pun, biasanya berebutan ama anak cowok di barisan belakang, tiba-tiba duduk di barisan kedua. (soalnya yg paling depan adalah kursi VVIP yg diperuntukkan buat anak2 yg RAJIN. rajin masuk ruang BP). dan di sanalah dia. orang yg bikin saia cinta hidup -masa cinta mati?- sama Om Valentino Rossi sampe sekarang.

dan tau2, saia yg nilai2nya anjlok di tahun sebelumnya, bisa ningkatin sampe masuk 10 besar di kelas. karena cowok itu -yg belakangan bakal saia sebut eR-. perubahan besar.

tapi, terus.. semua gak berjalan mulus. waktu kelulusan, saia dan eR ga bisa milih SMA yg sama. karena jelas, saia rada lebih pinteran dari dia -saat itu-. dan lalu kita mutusin pisah. rasanya ga enak banget, meskipun saia juga yg milih dan menginginkan untuk putus. nilai2 saia tau2 anjlok lagi -banget-. di samping karena masalah ama eR, masalah lainnya adalah saia salah masuk SMA. pergaulan di sana jauh di bawah pergaulan ama temen2 SMP saia (pdhl itu termasuk SMA favorit di bandung. yah, favorit orang2 kabupaten. orang kota sih lebih milih SMA 3,5,2,8,1, dll)

dan saat itu saia sulit banget buat move on. dan terus nganggep diri saia ga berharga. sampai...
Sabtu, Oktober 04, 2008

yesterday.

bandung, 4 October 2008


i just realize, that yesterday, God said to me that HIM not to be mine.

just let me go if you had to go. but don't ever tell me 'bout that. i don't want hear anything 'bout that.

enough. and thanks for every single thing that have u did for me.

*yea,yea. bad grammar Mister. I knew. But please (don't) correct me if i'm wrong.
Diposting oleh tyara di 14.38.00 | 1 komentar  
Label:
Kamis, Oktober 02, 2008

em...

Bandung, 2 Oktober 2008 - lebaran hari kedua.

berhenti.
aku tiba-tiba merasa lelah.
mengejar hati yang tak kumengerti.
beranjak maju tapi serba salah.

berhenti.
berhenti.

biar aku memilih untuk jadi abuabu.
abuabu yang dibilang ambigu.
agar dapat menjadi hitam suatu kali,
dan putih di lain hari.

biar abuabu.
biar ambigu.

--------------------------------------


*ah, sudah. aku hanya lelah. benci menjadi terlalu putih. tak suka menjadi terlalu hitam. bingung dengan hati. harus ke mana. bagaimana. ah, entah.
Diposting oleh tyara di 15.47.00 | 0 komentar  
Label: , ,
Rabu, Oktober 01, 2008

Lebaran = Kebahagiaan =) *thx ALLAH

Bandung, 01 Oktober 2008/ 01 Syawal 1429


Baru aja saia balik dari Ciwidey. Kampungnya papa.
Em, kampungnya papa dan kenapa bukan kampung saia? Karena kampung saia bukan di sana, di sana saia tidak merasa 'pulang'. Saia justru merasa pulang di tempat nun jauh di sana. Kota kelahiran saia, Banjarbaru.

By the way busway...
Lebaran kali ini, seperti biasa saia dan keluarga saia -harus- berlebaran di kampung papa itu. Hanya yang membuat berbeda adalah waktu kami pergi ke sana. Biasanya saia dan keluarga saia pergi seudah sholat Ied. Hari ini, kami pergi seudah sholat Subuh (dan lalu solat Ied di sana).

enak memang. terhindar dari macet. terhindar dari banyaknya orang yg sudah ada di sana (saia gak suka tempat yg banyak orang), dan terhindar dari keponakan sepupu saia (yg masih pada balita) yang naudzubillah banyaknya di banding sepupu kecil2 saia dari pihak mama.
*bandingkan, keponakan sepupu dan sepupu. wuih, mereka seumur!

And, mungkin karena "kebaikan hati" saia mau berlebaran sekali lagi di kampungnya papa (walau dengan banyak gerutu dan berharap tahun depan bisa berlebaran di kota kelahiran). Saia menemukan beberapa keajaiban sederhana yg membuat saia BAHAGIA. =)

Di mulai dengan SMS2 yg masuk ke inbox hp saia.
SMS2 dari orang2 yang saia harapkan mulai masuk ketika gema takbir menggema di waktu Subuh. Jujur saja, walaupun itu begitu sederhana -mungkin sekadar pesan singkat gitu- tapi buat saia, itu berarti. (kalian bisa bilang, hal kecil yg berarti)

Dan lalu, ketika saia sampai di Ciwidey, menunggui orang2 yg sholat Ied (saia ngga sholat soalnyah). Saia mencoba meng-SmS beberapa orang "kakak2" saia. Hampir semua membalas. Sunny juga. senPai juga (meski cuma sekali). JENDELA jelas membalas (thx kakak).

Bahkan, saia sempat juga menelepon Sunny..(yg sudah 1tahun belakangan ini tidak pernah berhubungan). Dan dengan senPai, kayaknya dia masih sibuk dengan keponakan2 kecilnya. Tapi, saia sudah senang karena mereka mau menanggapi saia (SMS2 saia). Paling tidak, beberapa hal yg sempat saia khawatirkan tidak terjadi.
*yg saia khawatirkan : kehilangan orang2 yg mampir dalam hidup saia.

hmm..ya. Lebaran tahun ini banyak yg berubah. Beberapa orang pergi.
-Saia gak bisa berlebaran dengan Nenek yg paliiiiing saia sayangi. Nenek Ain, karena beliau berpulang waktu saia kelas 3 SMP.
-Saia gak bisa berSMSan ria bersama sahabat saia (baca : mantan) seperti bertahun lalu, karena dia sudah punya monyet (piss, ah).
-Saia tidak berlebaran bersama Molly, kucing yg menemani saia sejak kelas 2 SMP karena dia sudah mati (so sad..poor me)
-Saia gak bisa berlebaran rame2 sama teman2 saia, karena makin ke sini.. kesibukan kami makin beda2

Tapi,...
lebaran kali ini saia merasa lebih banyak bersyukur.
Bersyukur karena saia masih memiliki apa yang saia miliki.
Bersyukur karena pernah kehilangan tapi lalu saia kembali menemukan.
Bersyukur karena saia punya banyak orang yang membantu saia ketika saia kehilangan, sedih dan terjatuh.

Dan saia tau, mereka ga akan pernah pergi dari hati saia. Meskipun mereka beranjak meninggalkan kehidupan saia. Tapi, apa yang pernah mereka berikan, ajarkan dan tunjukkan pada saia, akan tetap ada. bahkan mungkin menjadi bagaian dari diri saia. =)



HAPPY IEDUL FITRI 1429 H. PLEASE FORGIVE ALL MY DEFAULT. =)
Diposting oleh tyara di 15.53.00 | 0 komentar  
Label: ,
Langganan: Postingan (Atom)

Efek Rumah Kaca - Kamar Gelap

Labels