Jumat, Mei 29, 2009

parade puisi insomnia

Bulan Merah

kemarau ini memakan perak
yang dimiliki bulan berhari kemarin
bulan pun beriak
merah meredam gerah

tapi, Sayang...
bulan masih menciptakan bayang
jejak yang lengah dihapus kelam
diamdiam terendam

bulan merah menyaksikan dari langit
tentang sepotong cerita yang tergigit
belum habis,
tapi tidak juga mengikis.

bandung,29Mei2009. 6:20.

----------------------------------------

Terjaga

pejam mata tak mau bungkam
padahal lelah,
ingin sejenak kurebah.

mimpi tak mau menelusup
padahal kupanggil,
tapi tak sudi ia menemani gigil.

terjaga lagi menemani sunyi,
membuka mata menunggui pagi
yang menghapuskan mimpi.

ah, aku baru ingat
bukankah mimpimu ada
ketika kau sedang terjaga ?

Bandung, 29Mei2009. 6:32.

----------------------------------------

Cinta Bau Amis

tercium lagi bau manis cinta
yang kata mereka bahagia

Tidak, bukan, lain.

bagiku aromanya amis
persis mayat ikan yang menggelepar miris

Ah, kau tahu aku, Sayang!

aku belum lagi mau mencicipi
manis yang menyakitkan hati
atau menciumi bau amis
dari hati yang diiris.

Ah, kau paham aku, Sayang!

tahan langkahmu sampai situ,
sebelum ucapkan maksud hatimu
diam saja, aku tahu
tapi enggan menahu.

Maafkan aku, Sayang!

bandung, 29Mei2009. 6:45.

(bukan buat hujan ataupun jendela. buat kamu yg merasa)

--------------------------------------------------------

Sebisik Sunyi

:dengan berbisik

dapatkah sekiranya angin mengantarkan rindu
yang tertahan di ujung kalbu
jengah dan lelah menunggu,
ingin bertemu
tapi tak mampu.


dapatkah sekiranya kutaklukkan waktu
barang semenit lalu
aku ingin diantarkan pada dulu
ingin lagi menemuimu,
bosan sendiri, aku jemu.


rinduku, Tuhan...
akankah padanya Engkau sampaikan ?
sampai kapan mesti menunggu dalam semu yang menjemukan,
hatiku terlalu banyak pertanyaan
belum juga Engkau memberi jawaban.


rinduku, Tuhan...
sampai kapankah mesti kusimpan ?
terlalu beratkah permintaan,
hanya ingin menemuinya biarpun dalam impian,
aku ingin lagi menatap senyuman (nya).


sampaikan, Tuhan..
sampaikan rinduku yang tak terlukiskan
sampaikan hatiku yang sungguh merasa kehilangan,
sampaikan padanya kalau aku bahagia ketika bersamanya
sampaikan kalau aku mencintanya.

bandung, 29Mei2009. 7:00
Diposting oleh tyara di 06.37.00 |  
Label: ,

1 komentar:

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Efek Rumah Kaca - Kamar Gelap

Labels